Tim Nasional Mali
Team sepak bola nasional Mali (bahasa Prancis: Équipe nationale de football du Mali) sebagai wakil Mali di sepakbola internasional pria serta ditata oleh Asosiasi Sepakbola Mali. Panggilan team ialah Les Aigles.
Sesaat Mali ialah kemampuan sepakbola anak muda penting di Afrika serta dunia, dia belum pernah maju ke final Piala Dunia FIFA dalam riwayat serta maju ke Piala Afrika serta membuat 11 performa serta sebagai wakil FIFA serta Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).
Mali dibatalkan oleh FIFA pada 17 Maret 2017 sebab 'campur tangan pemerintah' dengan perkumpulan sepak bola nasional, yakni membuyarkan komite eksekutifnya. [4] Tetapi, faksi itu kembali lagi dimasukkan oleh FIFA pada 29 April sesudah komite eksekutif dikenalkan kembali lagi oleh pemerintah Mali.
Mali capai final Piala Afrika 1972, tapi kalah 3-2 dari Kongo. Mereka tidak berhasil maju ke putaran final lagi sampai 1994 saat mereka capai semi final, satu prestasi yang diulangi pada 2002, 2004 serta 2012.
Mereka mainkan kwalifikasi Piala Dunia pertama mereka di tahun 2000. Untuk sisi dari kwalifikasi CAF untuk Piala Dunia 2002, Mali kalah di set penyisihan ke Libya. 2 tahun selanjutnya, negara itu jadi tuan-rumah Piala Afrika 2002. [6]
Team U-23 Mali sukses maju ke Olimpiade Musim Panas 2004 di Yunani. Team yang dilatih oleh Cheick Kone ini sukses capai perempat final kompetisi Olimpiade sebelum kalah dari Italia. [7]
Pada kwalifikasi Piala Dunia 2006, Mali menaklukkan Guinea-Bissau di set penyisihan. Di set ke-2 yang dibuat, Mali finish ke-5 di groupnya. Pada 27 Maret 2005, keonaran pecah di Bamako sesudah Mali kehilangan kwalifikasi Piala Dunia ke Togo, 2-1 pada gol menit paling akhir. [8]
Dalam Piala Afrika 2010, Mali jadi kabar penting sepak bola sebab datang dari kekalahan 4-0 dengan sebelas menit sisa ke level 4–4 dengan Angola. [9] Ini dipandang seperti salah satunya serbuan balik paling baik dalam daya ingat belakangan ini, bertepatan dengan kembalinya Swedia yang populer menantang Jerman di kwalifikasi Piala Dunia 2014 dengan score yang sama.
Sesudah hasil yang memberi kepuasan keseluruhannya, Mali mulai membuahkan hasil yang jelek walau ada generasi pemain mengagumkan di club semasing seperti Frédéric Kanouté (Sevilla FC), Mamadou Diarra (Real Madrid), Momo Sissoko (Juventus FC), Seydou Keïta (FC Barcelona).
Di tahun 2006, arah Mali untuk penuhi ketentuan untuk keterlibatan pertama kalinya di Piala Dunia, tapi Mali serta tidak penuhi ketentuan untuk Piala Afrika dengan mengakhiri ke-2 dari belakang dalam group kualifikasi17.
Team sepak bola Mali semasa laga pertemanan Mali-Lithuania di Stade de Marville - La Courneuve (Prancis) pada 6 Februari 2007
Pada 2007, Mali memenangi Amilcar Cabral Cup18 untuk ke-3 kalinya. Pada 2008, Mali berhasil lolos lagi untuk Piala Afrika dengan finish pertama di group mereka sesudah khususnya kemenangan mereka di hari paling akhir di halaman Togo (2-0). Untuk Piala Afrika ini, groupnya terbagi dalam Benin, Nigeria, serta Pantai Gading. Sesudah kemenangan menantang Benin (1-0), hasil seimbang menantang Nigeria (0-0), Mali membungkuk banyak pada Pantai Gading (3-0) serta tersisih untuk kali pertamanya dari sejarahnya dari putaran 119.20.
CAN 2008 Team sepak bola Mali sebelum laga menantang Pantai Gading di Accra, Ghana
Dengan pemain lokalnya, Mali ialah finalis di kompetisi WAEMU pada 2008 (kekalahan menantang Pantai Gading).
Di tahun 2010 Mali masuk set ke-2 kwalifikasi untuk Piala Dunia21 serta usai pertama di groupnya walau ada banyak kekalahan mengagetkan (Sudan, Kongo). Mali selanjutnya maju ke set kwalifikasi ke-3 serta paling akhir dalam group yang terbagi dalam Ghana, Benin serta Sudan. Mali cuma tempati posisi ke-3 dalam groupnya serta usai 4 point di belakang Ghana serta mempunyai kwalifikasi bersejarah untuk Piala Dunia tapi masih penuhi ketentuan untuk Piala Afrika. Piala Afrika ini ialah kekesalan lain, jatuh di group Angola (negara penyelenggara), Aljazair serta Malawi, Mali tidak maju ke putaran 1. Sesudah diperintah (4-0), Mali bermain seri menantang Angola (4-4), kalah dari Aljazair (1-0) serta menaklukkan Malawi (3-1). Mali finish ke-3 dalam groupnya dengan 1 point dari Angola serta terikat untuk point dengan Aljazair (kekalahan menantang Aljazair) serta karenanya tidak maju ke perempat final.
Comments
Post a Comment